Surabaya – Komitmen SMA Muhammadiyah 1 Gresik (Smamsatu) dalam menyediakan pendidikan berkualitas dan terjangkau kembali mendapat pengakuan istimewa. Tepat setelah mengikuti Apel Pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun 2025, Smamsatu menerima Piagam Penghargaan dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Senin (14/7/2025).
Ribuan pelajar baru jenjang SMA, SMK, dan SLB dari seluruh Jawa Timur mengikuti apel ini di lapangan SMA Hang Tuah 1 Surabaya. Sebanyak 1.500 siswa hadir langsung di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, sementara lebih dari 360.000 siswa lainnya bergabung secara daring melalui Zoom dan YouTube. MPLS 2025 mengusung tema “RAMAH”—Ramah, Edukatif, Inklusif, Partisipatif, dan Adaptif. Tema ini menegaskan pentingnya pendidikan yang nyaman, terbuka, berdaya saing, sekaligus menanamkan nilai persatuan, anti-perundungan, dan kewaspadaan terhadap bahaya judi online serta pinjaman ilegal.
Apel dipimpin langsung oleh Kepala Inspektorat Provinsi Jawa Timur, Hendro Gunawan, yang membacakan sambutan Gubernur. Dalam amanatnya, Gubernur Khofifah menekankan bahwa MPLS bukan sekadar seremoni, tetapi langkah awal menanamkan karakter generasi emas Jawa Timur dengan filosofi “Teken, Tekun, Tekan.”
Setelah apel berakhir, SMA Muhammadiyah 1 Gresik mendapat kehormatan menerima Penghargaan Gubernur Jawa Timur atas kontribusinya mendukung program beasiswa penuh dan biaya pendidikan terjangkau bagi calon murid baru. Penghargaan dengan nomor 100.3.3/1941/KPTS/033.2/2025 ini diterima langsung oleh Kepala Sekolah, Ibu Nurul Ilmiyah, S.Pd.
“Saya merasa bangga dan bahagia atas penghargaan ini. Ini menjadi pengingat bagi Smamsatu untuk terus berkontribusi menyediakan layanan pendidikan terjangkau bagi masyarakat,” tutur Ibu Nurul.

Membuka Akses Lewat Beasiswa
Program beasiswa di Smamsatu diberikan untuk siswa berprestasi maupun mereka yang kurang mampu, termasuk anak yatim piatu. Bentuknya berupa potongan SPP hingga pembebasan biaya penuh. Hingga saat ini, sekitar 100 siswa telah merasakan manfaat program ini.
Tantangan terbesar dalam menjalankan program beasiswa adalah menjaga keberlanjutan pendanaan. “Kuncinya adalah gotong royong. Semua warga sekolah, guru, siswa, orang tua, alumni, dan LazizMu KL bahu-membahu mencari donatur yang mau menjadi orang tua asuh,” jelas Ibu Nurul.
Semangat Terus Berkarya
Ibu Nurul menegaskan bahwa penghargaan ini akan menjadi motivasi bagi sekolah untuk terus berinovasi memperluas akses beasiswa.
“Harapannya di masa mendatang, Smamsatu dapat memperbesar jumlah penerima manfaat. Tidak boleh ada anak yang berhenti sekolah hanya karena biaya,” imbuhnya.
Dengan penghargaan ini, SMA Muhammadiyah 1 Gresik semakin menegaskan perannya sebagai sekolah inklusif yang peduli mencetak generasi cerdas, berkarakter, dan berdaya saing di tengah tantangan zaman.