Titik Temu Smamsatu | Ruang Inspirasi & Jembatan Pemikiran | Oleh: M. Islahuddin (Guru Pendidikan ISMUBA Smamsatu Gresik)

SMA Muhammadiyah 1 Gresik (Smamsatu) terus berinovasi dalam mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam proses pendidikan. Salah satu langkah strategis yang kini digalakkan adalah membumikan konsep Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) melalui pembelajaran ISMUBA (Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab).
Konsep Kalender Hijriyah Global Tunggal, yang menjadi salah satu agenda strategis Persyarikatan Muhammadiyah di tingkat global, bukan sekadar urusan penanggalan. Lebih dari itu, KHGT merupakan upaya mewujudkan kesatuan umat Islam di seluruh dunia, terutama dalam penentuan awal bulan Hijriyah seperti Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.
Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) sejatinya dikonstruk sebagai panduan ibadah dan muamalah bagi umat Islam di seluruh dunia. KHGT sendiri memiliki landasan nash yang kuat dari Al-Qur’an dan Hadits, sehingga tidak ada alasan untuk menolaknya, meskipun tetap terbuka ruang dialog dan perbedaan pendapat.
Landasan dari kalender ini adalah semangat bahwa Islam itu untuk semua. Allah SWT berfirman:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
“Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam” (QS. Al-Anbiya’ [21]: 107).
Ayat ini menegaskan bahwa misi Nabi Muhammad adalah membawa rahmat untuk semua, bukan hanya untuk satu kaum atau satu wilayah. Islam adalah agama global, dan kebersamaan adalah nilai yang dijunjung tinggi dalam ajarannya.
Allah juga berfirman:
وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا كَاۤفَّةً لِّلنَّاسِ بَشِيْرًا وَّنَذِيْرًا وَّلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
“Tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad), kecuali kepada seluruh manusia sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Akan tetapi, kebanyakan manusia tidak mengetahuinya” (QS. Saba’ [34]: 28).
Dua ayat ini menegaskan bahwa risalah Islam itu bersifat universal. Untuk seluruh manusia. Tapi, bagaimana mungkin semangat rahmat itu terwujud jika untuk hal besar seperti Idulfitri dan Iduladha saja, umat Islam masih sering berbeda-beda?
Padahal Islam adalah agama yang membawa persatuan. Allah berfirman:
اِنَّ هٰذِهٖٓ اُمَّتُكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۖ وَّاَنَا۠ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوْنِ
“Sungguh (agama tauhid) ini adalah agama kamu, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku” (QS. Al-Anbiya’ [21]: 92).
Ayat ini menunjukkan bahwa umat Islam adalah satu umat. Bukan hanya secara akidah, tapi juga dalam semangat kebersamaan, termasuk dalam hal ibadah yang melibatkan seluruh umat.
وَاِنَّ هٰذِهٖٓ اُمَّتُكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّاَنَا۠ رَبُّكُمْ فَاتَّقُوْنِ
“Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu, agama yang satu, dan Akulah Tuhanmu. Maka, bertakwalah kepada-Ku” (QS. Al-Mu’minun [23]: 52).
Jika umat Islam adalah satu, maka sudah seharusnya ada sistem kalender yang satu. Kalender Islam yang berlaku untuk seluruh umat. Kalender ini akan jadi simbol kebersamaan dan keteraturan dalam beribadah.

Integrasi KHGT dalam Pendidikan ISMUBA

Guru ISMUBA SMA Muhammadiyah 1 Gresik, M. Islahuddin, menjelaskan bahwa KHGT mulai dikenalkan kepada siswa tidak hanya di kelas teori, tetapi juga dalam bentuk praktik pengamatan astronomi sederhana (rukyat hilal) dan diskusi ilmiah lintas mapel.
“Kami ingin siswa tidak sekadar tahu tanggal hijriyah dari kalender dinding, tapi juga paham landasan ilmiah, syar’i, dan persatuan umat yang menjadi visi KHGT,” ujarnya.

Melalui mata pelajaran Al-Islam, siswa diajak memahami dalil-dalil Al-Qur’an dan Hadis tentang penentuan bulan Qamariyah. Sementara pada materi Kemuhammadiyahan, mereka mempelajari peran Muhammadiyah dalam gagasan KHGT yang dibawa ke forum-forum internasional. Adapun dalam Bahasa Arab, siswa berlatih membaca literatur klasik dan kontemporer yang membahas ilmu falak dan penanggalan.

Praktik dan Literasi Astronomi

Kegiatan rukyat hilal mini menjadi agenda tahunan sekolah. Siswa dibimbing guru ISMUBA dan GuruFisika yang kemudian dibekali pemahaman tentang hisab wujudul hilal, metode yang digunakan Muhammadiyah.

Dengan demikian, siswa memiliki pengalaman langsung sekaligus keterampilan literasi astronomi yang bermanfaat.
Selain itu, sekolah menerbitkan buletin KHGT edisi siswa yang berisi artikel, infografis, dan opini terkait pentingnya penanggalan hijriyah sebagai sistem waktu umat Islam.

Dampak terhadap Karakter Siswa

Pengenalan KHGT di Smamsatu bukan hanya transfer pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter persatuan dan kesadaran global. Siswa didorong untuk memahami bahwa umat Islam di berbagai belahan dunia adalah satu kesatuan yang terhubung oleh sistem waktu yang sama.

Program ini mendapat apresiasi dari wali siswa dan masyarakat sekitar. Harapannya, pemahaman KHGT akan menjadi literasi islami strategis yang tidak hanya hidup di ruang kelas, tetapi juga diamalkan di tengah masyarakat.

“Smamsatu ingin menjadi pionir sekolah yang tidak hanya mengajarkan teori KHGT, tapi juga menanamkan semangat persatuan umat,” pungkas Islahuddin.

Dengan langkah ini, SMA Muhammadiyah 1 Gresik membuktikan bahwa pendidikan ISMUBA bukan hanya pelajaran rutin, melainkan wahana aktualisasi visi besar Muhammadiyah di ranah global.