Titik Temu Smamsatu | Oleh: M. Islahuddin (Guru Pendidikan ISMUBA Smamsatu Gresik)
Sapaan Murid, Doa Guru
Pagi itu, halaman dan lobi SMA Muhammadiyah 1 Gresik (Smamsatu) terasa hidup. Seorang murid dengan seragam rapi melangkah mendekati gurunya. Senyum lebar terukir, tangannya terulur penuh hormat. Sang guru membalas dengan doa. Fenomena sederhana itu barangkali tampak biasa. Namun, sesungguhnya ia menyimpan pesan besar: peradaban tak lahir dari angka-angka di rapor, melainkan dari adab yang ditanamkan sejak dini.
Bagi Smamsatu, pendidikan bukan sekadar soal akademik. Sekolah ini menekankan pentingnya membangun generasi yang bukan hanya cerdas di kelas, tetapi juga berakhlak di kehidupan nyata. Adab murid kepada guru adalah salah satu ciri khas budaya sekolah Muhammadiyah yang terus dijaga: ilmu harus berakar pada penghormatan.
Lebih dari Sekadar Nilai
Di Smamsatu, kurikulum tidak berhenti pada prestasi ujian atau peringkat. Guru membimbing murid untuk belajar menundukkan kepala, menyapa dengan sopan, dan mencium tangan dengan takzim. Dari sikap sederhana itu lahirlah kesadaran mendalam bahwa ilmu adalah amanah, bukan sekadar alat mencapai ijazah.
“Smamsatu ingin mencetak siswa yang bukan hanya unggul secara akademik, tapi juga berkarakter Islami, beradab, dan siap menghadapi tantangan global,” kata salah seorang guru senior.
Era Digital, Tantangan Baru
Teknologi pendidikan terus berkembang. Aplikasi belajar online, kecerdasan buatan, hingga akses informasi yang tanpa batas menjadi bagian dari kehidupan murid Smamsatu. Namun, di tengah derasnya arus digital, sekolah ini menegaskan satu hal: adab tidak bisa diunduh.
Oleh karena itu, program pembinaan karakter di Smamsatu dirancang untuk berjalan seiring dengan penguasaan teknologi. Murid dipacu agar adaptif menghadapi era digital, tetapi tetap memegang teguh nilai-nilai adab dan akhlak.
Menuju Generasi Emas 2045
Smamsatu menatap jauh ke depan. Tahun 2045 menjadi visi besar bangsa, dan sekolah ini ingin memastikan siswanya siap menjadi bagian dari generasi emas Indonesia. Bukan hanya cakap teknologi, tetapi juga berkarakter.
“Bonus demografi hanya akan menjadi berkah jika generasi mudanya beradab,” ujar Kepala Sekolah Smamsatu. “Dan adab itu kami mulai tanamkan sejak siswa melangkah pertama kali di gerbang sekolah.”
Cahaya dari Gresik
Ilustrasi murid menyapa guru dengan penuh hormat sesungguhnya adalah refleksi nyata kehidupan di Smamsatu. Dari salam penuh takzim di pagi hari, dari doa-doa yang dipanjatkan tulus oleh para pendidik, lahirlah benih-benih kebaikan yang kelak menjadi cahaya peradaban.
SMA Muhammadiyah 1 Gresik tidak hanya ingin dikenal sebagai sekolah berprestasi, tetapi juga sebagai tempat lahirnya generasi yang cerdas sekaligus beradab.
Ajakan Moral
Hari ini, ketika murid Smamsatu menyapa guru dengan penuh hormat, kita sebenarnya sedang melihat potret masa depan bangsa. Tradisi adab yang dijaga sekolah ini bukanlah romantisme masa lalu, melainkan strategi menghadapi dunia yang kian modern.
Mari kita muliakan guru, kita besarkan pendidikan dengan adab, dan kita bangun negeri dengan karakter. Sebab dari ruang-ruang kelas Smamsatu, lahir generasi yang bukan sekadar pintar, tetapi juga beradab—dan dari merekalah cahaya masa depan Indonesia akan menyala.